Rumah Kasih Kami: Ikang dan Marissa

Rumah Kasih Kami: Ikang dan Marissa
Kembang Setaman Rumah-tangga Ikang & Marissa.jpg

Selasa, 04 September 2012

"Zumi Zola Dukung Marissa Haque Caleg PAN dari Jambi"



Tribunnews.com - Selasa, 4 September 2012 15:59 WIB

Share this
Zumi Zola Dukung Marissa Haque Caleg dari Jambi
TRIBUNNEWS.COM/HASANUDDIN ACO
Marissa Haque dan Zumi Zola


TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dua artis alumni Institut Pertanian Bogor (IPB) Marissa Haque dan Zumi Zola (Bupati Jambi) bakal berkoalisi bekerjasama di Provinsi Jambi melalui Partai Amanat Nasional (PAN).

"Tidak gampang masuk ke IPB. Cuma saya dan Zumi, artis yang berhasil masuk ke sana. Artinya, walau artis, kita tentu mempunyai sesuatu di bidang pendidikan," kata Marissa kepada wartawan di Jakarta, Selasa (4/9/2012).

Menurut artis yang baru bergabung di PAN ini, dirinya kemungkinan besar bakal berkoalisi dengan Zumi di Jambi. Marissa akan maju sebagai calon anggota legislatif (caleg) DPR dari PAN di daerah pemilihan (Dapil) Jambi.

"Saat menghadiri pernikahan putri Menhut Zulkifli Hasan, saya ketemu dengan Zumi. Di situ terlempar wacana, saya diusulkan maju sebagai calon legislatif (caleg) PAN dapil Jambi," kata Marissa.

Sumber: http://www.tribunnews.com/2012/09/04/zumi-zola-dukung-marissa-haque-caleg-dari-jambi#
 
"Zumi Zola Dukung Marissa Haque Caleg PAN dari Jambi"

Rabu, 31 Agustus 2011

"Wakaf Indonesia Capai Rp. 590 Triliun: Marissa Haque Fawzi (Duta Waqf Fund Indonesia)"

Sahabat Bina Dhuafa Indonesia

Negara Indonesia memiliki Jumlah aset wakaf berupa lahan yang tersebar di berbagai wilayah yang nilainya mencapai Rp.590 triliun, namun aset wakaf tersebut tidak produktif karena lemahnya visi dan kemampuan para pengelola wakaf atau “nazhir”.

Paradigma yang keliru tentang wakaf menjadi kendala bagi pengelolaan wakaf di Indonesia, sehingga saat ini diperkirakan sekitar 76 persen wakaf di Indonesia tidak dikelola dengan baik, kata Duta Waqf Fund, Marissa Haque Fawzi, pada Pelatihan Kewirausahaan Pengurus Masjid se-Jakarta, di Jakarta Islamic Center (JIC), akhir pekan lalu.


Dalam siaran pers Waqf Fund Management, Senin, disebutkan bahwa Marissa Haque, mengutip sebuah studi yang dilakukan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah yang mengungkapkan jumlah unit wakaf yang terdata mencapai hampir 363.000 bidang tanah, dengan nilai secara nominal diperkirakan mencapai Rp590 triliun.

Marissa mengajak pengembangan ekonomi rakyat dapat dimulai dari masjid. Dengan memanfaatkan aset masjid dan sekitarnya bisa terbangun sistem ekonomi rakyat yang terintegrasi dan mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Di Indonesia terdapat sekitar 800.000 masjid jami. Masjid-masjid tersebut memiliki aset lahan berupa wakaf dan memiliki dana sosial dari sedekah, infak, dan donasi lainnya. Bila aset dan dana tersebut dikelola dengan profesional, maka dapat menjadi penggerak ekonomi rakyat, katanya.

Sementara Managing Director Waqf Fund Management, Guntur S Mahardika, menjelaskan, masjid-masjid di Jakarta umumnya memiliki dana sosial (kas) dari sedekah, infak, dan donasi mulai Rp5 juta sampai miliaran rupiah. Bila diasumsikan terdapat 200 masjid yang masing-masing memiliki dana sosial Rp5 juta, maka jika dikumpulkan akan diperoleh dana Rp1 miliar. Dana tersebut dapat digunakan untuk membangun tiga atau empat minimarket di sekitar masjid, tuturnya.

Marissa Haque bersama Waqf Fund Management memberikan pelatihan kewirausahaan dengan tujuan agar para pengurus masjid bisa memiliki jiwa kewirausahaan atau “entrepreneurship”, sehingga mereka mampu mengembangkan aset wakaf dan dana sosial yang dimiliki masjid. Waqf Fund mengajak para pengelola wakaf untuk meningkatkan kemampuan berbisnis untuk mengembangkan aset-aset wakaf dan dana sosial.

Pelatihan yang dibuka oleh Ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI) DKI Jakarta DR Zaki Mubarak itu diikuti 200 peserta dari pengurus masjid dan majelis taklim di lima wilayah di Jakarta. Kegiatan tersebut didukung oleh Asuransi Bumiputera Syariah dan BTN Syariah.


"Wakaf Indonesia Capai Rp. 590 Triliun: Marissa Haque Fawzi (Duta Waqf  Fund Indonesia)"

Marissa Haque Fawzi: Bicara tentang BMT dan Usaha Mikro Tahun 2011

PDF Cetak E-mail
Ditulis Oleh Administrator   
Monday, 03 January 2011
ImageMarissa Haque, beberapa kali dalam talkshow-nya bicara tentang BMT dan pengembangan usaha kecil dan mikro. Kali ini Wartawan Tamaddun Zubaeri At berhasil mewawancarainya, ketika Marissa menghadiri acara BMT Summit dan Top Managemen BMT Workshop yang diselenggarakan oleh BMT Center di Jakarta bulan Oktober lalu. Kehadirannya di acara tersebut membuktikan bahwa Marissa peduli BMT.  Berikut pandangan Marissa tentang BMT dan usaha mikro tahun 2011.
Mbak Marissa, apa pendapat anda tentang BMT?
Saya tahu BMT, karena di dekat rumah saya ada BMT. Saya banyak mendengar tentang kelebihan layanan BMT. Dalam akad BMT sesuai syariah tidak ada denda dan kadang tidak pakai jaminan.
BMT juga dalam pembiayaan tidak menggunakan prinsip 5 C + 1 S sebagaimana lembaga keuangan selama ini, yakni karakter, kapasitas, modal, jaminan, kondisi dan satu tambahan syariah dalam memberikan pembiayaan keapada anggota.

Menurut mbak Marissa, apa yang mesti diupayakan untuk BMT?
Menurut saya, perlu diusahakan  adanya payung hukum yang jelas buat BMT dari pemerintah terkait dengan perlindungan. Kita tahu, BMT di saat krisis kemarin mampu  bertahan dan dapat memulihkan ekonomi bangsa, karena denyutnya riil, nyata pada sektor mikro.

TAMZIS pembiayaannya fokus pada pasar, sejauhmana sumbangsih BMT kepada pasar?
Kebetulan saya sedang menyelesaikan tesis saya fakultas ekonomi UGM berkaitan dengan BMT, khususnya pada salah satu BMT di Jogjakarta. Saya melihat bagimana BMT memberi sumbangsih besar dalam menghapus lintah darat atau rentenir, padahal pedagang butuh modal. Nah, itulah tugas BMT untuk memberi modal. Makanya diawal saya katakan BMT perlu perlindungan hukum dari pemerintah.

BMT selain memberi modal usaha, sebenarnya BMT juga mengajarkan pola hidup syariah, bagaimana menurut mbak?
Itu memang yang diharapkan dari BMT. Penelitian saya di BMT yang saya teliti  setiap bulannya mengadakan pengajian umum dan penggeraknya anaknya sultan yakni Gusti Pembayun dan saya dua kali ikut pengajian tersebut.

Dalam pengajian pedagang juga dikenalkan dengan istilah-istilah ekonomi syariah kepada pedagang. Saya kira istilah-istilah tersebut ketika sering diucapkan dan dipraktekkan, pedagang akan lebih mudah dan cepat memahami. Bisa juga mengenalkan ekonomi syariah melalui radio komunitas yang ada disuatu pasar tertentu, dan itu tidak perlu biaya mahal tapi mengena.

Bagaimana prospek BMT di Tahun 2011?
Baik, dan akan semakin baik. Tapi persoalan BMT terbesar adalah payung hukum yang tidak ada atau belum ada.

Apa yang mesti dilakukan BMT untuk meningkatkan pelayanan?
Ya sosialisasi. Bikin pengajian akbar dipasar-pasar. Itu dahwah lo, bukankah khalifah Umar berdakwah dipasar, yakni dakwah bil hal (dakwah dengan tindakan).

Bagaimana BMT ke depan?
Harapannya, BMT tetap low profil, setia melayani sektor mikro yang penting high profit (keuntungan tinggi) itu lebih penting. BMT tidak boleh berubah identitas apalagi spirit. Islam itu harus kaya, makanya harus high profit, itu berkaitan harga diri. Rasulullah sendiri umur 12 tahun sudah dagang, jadi enterpreneurship. Ada juga hadis yang mengatakan 90% rizki di jalan Allah diperoleh dari usaha dagang.

"Kuncinya adalah Pasangan: Keberhasilan Ikang Fawzi & Marissa Haque (Duta LP3I)"

Marissa Haque: Berat Jadi Duta Lembaga Pendidikan

JAKARTA - Artis senior Marissa Haque telah dinobatkan menjadi duta LP3I. Diakuinya pekerjaan barunya tersebut bisa dibilang cukup berat.“Kalau bicara berat itu pasti, karena ini bicara tanggung jawab, dan bagi saya pun karena ini bentuk ibadah seperti bernafas, senyuman itu ibadah dan ini bukan tugas biasa bagi saya,” ujar Marissa Haque saat ditemui di Gedung ESQ, Jalan TB Simatupang, Jakarta Selatan, belum lama ini.

Dengan menjadi duta LP3I, istri Ikang Fawzy ini menambahkan setidaknya bisa menjadi bagian dari pendidikan di Indonesia yang mulai memprihatinkan.“Keterlibatan aku sebagai duta disini setidaknya aku bisa memberikan pengetahuan yang baik.

Apalagi kondisi pendidikan di Indonesia mulai sedikit memprihatinkan,” katanya.Diakuinya lagi, mengenyam pendidikan hingga mendapat gelar Doktor, membuat kakak kandung Shahnaz Haque merasa punya kewajiban untuk membagi ilmu yang didapat selama dirinya menempuh pendidikan.“Learning by doing, semua saya kerjakan dengan baik. Banyak pengetahuan yang bisa saya berikan untuk siapapun. Lebih pada motivasi, mungkin lebih pada dakhwahnya sehingga itu bisa bermanfaat,” tukasnya.(nov)

Sumber : http://celebrity.okezone.com


"Kuncinya adalah Pasangan: Keberhasilan Ikang Fawzi & Marissa Haque (Duta LP3I)"

Selasa, 23 Agustus 2011

Ilmu Bisnis Properti yang Makro Sejalan dengan Bisnis BMT yang Mikro: Ikang Fawzi & Marissa Haque




Tupoksi BMT Memotong Laju Rentenir  
 

hanum-amin-rais-becak-mursida-rambe-marissa-haque-bmt-beringharjo1JOGJA- Pinjaman kredit menjadi idola pelaku usaha. Terutama bagi pedagang pasar tradisional. Hanya saja, saat ini masih saja ditemui pedagang yang lari ke rentenir untuk mendapat pinjaman uang di bawah Rp 1 juta. Memang awalnya, prosedur mendapatkan dana tersebut mudah. Namun ujung-ujungnya, bunga yang diterapkan akan membelit dan merugikan pedagang bersangkutan.
“Peran koperasi, termasuk BMT (Baitul Maal wa Tamwil) sangat penting  untuk memotong laju rentenir,” kata Marissa Haque Fawzi, Duta BMT saat mempresentasikan hasil kajiannya di Kantor Pusat BMT Beringharjo, kemarin (19/8).
Lebih lanjut, dari data yang dimiliki Marissa, saat ini sebagian besar memang menuju koperasi dalam mendapatkan pinjaman uang di bawah Rp 1 juta. Jika dipersentasekan sekitar 45,5 persen. Sedangkan 36,4 persen lari ke saudara, dan 13,6 persen ke tetangga untuk mencari pinjaman cepat. Selebihnya, 4,5 persen pinjam ke sesama pedagang.
hanum-amin-rais-bmt-beringharjo-yogyakarta-mas-rury-marissa-haque
“Nah, yang persentase terkecil itu diduga sebagai rentenir. Peran BMT yang merupakan koperasi syariah, mengambil target market ke masyarakat yang belum mempercayakan koperasi sebagai tujuan pinjaman kreditnya,” paparnya.
Menurut Marissa, BMT merupakan wajah Indonesia di masa mendatang. Apalagi sebagian besar masyarakat Indonesia berada di level usaha kecil dan menengah. Biasanya mereka mengajukan pinjaman tidak sampai ratusan juta layaknya pengusaha besar. Sedangkan untuk mendatangi perbankan, mereka membutuhkan total cost yang besar pula. Maka, keberadaan BMT menjadi satu pilihan bagi masyarakat.

“BMT tidak sama dengan perbankan. Ini merupakan satu keuntungan sekaligus satu kendala. Keberadaan BMT tidak mengikuti Peraturan Bank Indonesia (PBI), sehingga aturan mengenai ekonomi syariah ini belum sepenuhnya diatur. Maka diperlukan satu regulasi yang jelas kedepannya,” katanya istri Ikang Fawzi ini. (ila)

"Marissa Haque Fawzi: Alhamdulillah Nilai "A" Bulat untuk Ujian Sidang MBA ku dari FEB UGM"

Selasa, 17 Mei 2011

Pertimbangan Illahiyahku: Marissa Haque Fawzi


Jumat, 18 Maret 2011

Cukup Sekali di Pilkada, Kini Marissa Haque Bercita-cita Jadi Hakim MK bidang Hukum Bisnis


REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA–Marissa Haque menegaskan bahwa dirinya tidak akan terjun lagi dalam ajang pemilu kepala daerah (pilkada) di Banten. Menurut dia, keikutsertaannya dalam pilkada Banten beberapa waktu lalu cukup sebagai pembelajaran dalam hidupnya.

”Jadi saya ucapkan terima kasih kepada Pak Suhaemi mantan Kajati Banten yang telah mempercayai saya,” ujarnya “Mungkin waktunya kurang tepat,” tegas Marissa saat berkunjung ke kantor Republika di Jakarta Jumat (18/3)

Marissa menuturkan saat kini ia tengah berkonsentrasi penuh untuk menyelesaikan studi S2 nya di UGM di dua fakultas, yaitu Fakultas Hukum dan Fakultas Ekonomi Bisnis. ”Fokus saya saat ini ke situ,” tambahnya.

Ia juga mengungkapkan cita-cita besarnya saat ini adalah ingin berkarier sebagai hakim di Mahkamah Konstitusi (MK). ”Saya melihat di MK saat ini belum ada Ahli Hukum Bisnis. Sembilan hakim di MK adalah ahli Hukum Tata Negara, Hukum Pidana dan Hukum Perdata. Belum ada dari Hukum Bisnisnya, yang nantinya spesialisasi insya Allah pada Hukum Ekonomi Syariah,” ujar Marissa.
Red: Ajeng Ritzki Pitakasari

Rep: Rahmat Santosa B
Sumber: http://www.republika.co.id/berita/sengga…

Senin, 11 April 2011

Ytc Ayah Ikang Fawzi, Sebuah Buku untuk Dirimu: Marissa Haque



Subhanallaaaaah...  tak henti kubersujud pada-Mu Ya Allaaaah... Kau berikan seorang suami yang cerdas, baik hati, berbakat, bisa menyanyi, bisa mencipta lagu, bisa berbisnis, dan bersedia membuktikan rasa cintanya melalui hal yang paling kubanggakan...yaitu...back to school. Kembali ke kampus dan mendapatkan MBA dengan nilai "A" bulat untuk ujian thesisnya.

Bila saat lulus S1 dari FISIP UI dulu suamiku meniatkan untuk membahagiakan Ibunda tercintanya, maka kini dengan selesainya S2 nya di bidang sama Business Administration dari FEB UGM adalah total untuk membahagiakanku.

Effort Ikang Fawzi suamiku sungguh luar biasa! Di tengah kesibukannya yang ekstra tinggi, My Love--panggilan cintaku untuknya-- masih membaca dan membuat paper-work sampai subuh. Lalu ba'da adzan subuh suamiku pasti membangunkanku untuk sholat dan do'a bersama. Insya Allah Doktor suamiku kelak akan diperuntukkan bagi kedua putri kami buah cinta yang sudah semakin dewasa dan berkembang sesuai bakat serta minat mereka masing-masing, Bella dan Kiki.

Sebagai 'berbalas pantun-ku' sekarang ini sebuah buku sudah siap diterbitkan, karya tulisanku atas seluruh proses kreatif suamiku dalam koridor musik dan syair lagu-lagunya. Teknik, metodologi serta approach atas langkah strategik (marketing) apa yang dipakainya selama ini, dan mengapa. Insya Allah karya semi akademik ini dapat menjadi pegangan para mahasiswa S1 dan S2 yang hendak mempelajari ilmu Strategik Manajemen dan Marketing.

Insya Allah... Ayah Ikang... j'et aime...

Pengikut