Rumah Kasih Kami: Ikang dan Marissa

Rumah Kasih Kami: Ikang dan Marissa
Kembang Setaman Rumah-tangga Ikang & Marissa.jpg

Rabu, 29 Desember 2010

Ikang Fawzi: Oleh-oleh Ilmu Hukum Property dari Istriku Marissa Haque (1)

Sumber: http://marissa-haque-fh-ugm.blogspot.com/

Potongan dari Paper Teori Hukum Kelas "Teori Hukum" dengan dosen/Dekan FH-UGM Prof.Dr. Marsudi,
oleh: Marissa Grace Haque Fawzi

Sub-judul:

Unethical-Illegal vs Legal-Unethical
Ketika Soros (2010) menyatakan bahwa humans are subject to failure,[1] terkait kejadian paradoksal antara keadilan dan kepastian hukum di Indonesia, maka topik tentang negara-keadilan-kontrak sosial selalu menjadi sumber menarik untuk diteliti lebih lanjut karena lebih sering keduanya tidak berjalan seiring-seirama. Dalam banyak situasi di Indonesia, mereka yang berlindung kepada hukum positif Indonesia bukan hanya mereka yang baik saja tapi juga mereka yang diduga jahatpun turut ‘terlindungi.’
            Sesuatu yang tidak etis/un-ethical belum tentu dianggap jahat/illegal, namun sesuatu yang jahat/illegal sudah pasti etis/un-ethical. Seperti misalnya korupsi adalah sebuah kejahatan luar biasa/extra ordinary crime, namun dalam suatu kondisi situasional sangat sering kejahatan luar biasa/extra ordinary crime tersebut dianggap sah/legal. Sebaliknya semisal pemberantasan korupsi itu sangat baik, namun dalam kondisi tertentu terbukti bahwa hukum dapat menjadi  legalitas para koruptor dan para whistle blower menjadi semacam ‘pesakitan’ yang menjadi ‘bulan-bulanan’ media tertentu yang dimiliki oleh pemilik kapital yang patut diduga pelaku dari korupsi yang dituduhkan.
            Comte-Sponville (2001) menyatakan, bahwa dalam hubungannya hukum sebagai pembawa nilai terjadi benturan kepentingan dari fungsi pesan keadilan sekaligus sebagai order dari the lawgiver.[2] Dalam bukunya dijelaskan juga kondisi tersebut telah lama terjadi bahkan sejak zaman Yunani kuno dan diamati secara berkelanjutan oleh para filsuf mereka saat itu.


[1] Wawancara George Soros oleh penyiar Desy Anwar di Metro TV, pada Juni 2010

[2] Comte-Sponville, Andre. 2001.  A Small Treatise on the Great Virtue. New York: Henry Holt and Company

Selasa, 21 Desember 2010

Bisnis Jasa Properti Juga untuk Rakyat Kecil Melalui BMT: Ikang Fawzi & Marissa Haque

Tips Mendirikan BMT yang Untung (Dakwah bil Hal yang Marissa Haque Laksanakan)

Banyak kita baca di media massa BMT (Baitul Maal wa tamwil) yang merugi dan berguguran. Itu selain karena pengurus kurang profesional dan amanah juga karena strategi yang digunakan keliru. Misalnya pinjaman diberikan untuk pinjaman konsumtif seperti kredit motor. Padahal harusnya untuk pinjaman produktif sehingga bagi hasil bisa berjalan dan dinikmati.

Selain itu pola Grameen Bank yang berhasil memberikan pinjaman tanpa agunan tapi tingkat pengembaliannya tinggi juga bisa ditiru. GB hanya memberikan pinjaman tanpa agunan pada kelompok yang terdiri dari 5 orang. Pinjaman pertama untuk 2 orang. Setelah lunas pinjaman diberikan pada 2 orang berikutnya. Setelah lunas lagi baru diberikan pada yang terakhir. Setiap peminjam harus menabung sejumlah kecil uang.

Berikut bagi pengalaman yang diberikan oleh pak Ediyus di Riau yang berhasil mengembangkan BMT dari modal Rp 100 juta hingga menjadi Rp 3 milyar!

BMT secara badan hukum harus berbentuk koperasi, dalam prakteknya BMT di-awasi oleh PINBUK, sebagaimana juga koperasi pada umumnya, maka para pendiri diperbolehkan mempunyai hak-hak khusus. Mungkin untuk kriteria pendirian lebih baik bertanya langsung pada PINBUK, karena pada prinsipnya PINBUK tsb sama setiap daerahnya.

Dalam AD/ART, sebaiknya kita harus benar-benar membuat batasan tegas agar BMT tsb benar-benar berjalan sesuai dengan Syari’ah, biasanya poin yang sangat rentan adalah masalah bentuk-bentuk dan tatacara peminjaman, serta kemana dana yang dipinjamkan tsb digunakan.

Juga untuk mengantisipasi masuknya ide sekuler, maka pada AD/ART nya BMT yang akan dirikan, sebaiknya dibuat dipasal tentang hak suara… yaitu hak suara antara Anggota Istimewa dan Anggota Biasa… anggota Istimewa tadi yaitu para pendiri dan atau yang memiliki dana yang besar di BMT, memiliki hak suara lebih…. nah, jika ada anggota baru mau memasukan dana yang cukup signifikan, maka perlu persetujuan Anggota Istimewa tadi… Dan jangan lupa untuk menambahkan bahwa ide/usulan dari anggota, baru akan dijalankan setelah mendapat legalisasi dari dewan syariah…. dewan syariah biasanya terdiri dari alim ulama yang mengerti tentang bisnis Islami….

Karena berbentuk koperasi, tentunya modal awal BMT tidaklah besar, maka sebaiknya BMT didirikan disekitar pasar, karena sektor inilah yang paling menunjang pertumbuhan BMT. Kita bisa memberikan pinjaman dengan sistem mudharabah pada pedagang kecil, yang insya ALLAH bisa dihitung keuntungannya harian, jadi mereka bisa setor harian. Lagi pula BMT juga bisa mengeliminisir ijon atau rentenir. SubhanaLLAH, BMT Bina-Swadaya yang berada di Duri-RIAU, yang tadinya hanya bermodal sekitar 100Juta, saat ini sudah mengelola sekitar 3-milyar.

Sebaiknya BMT diarahkan pada pinjaman produktif, ketimbang konsumtif, banyak kegagalan terjadi ketika BMT tsb diawali dengan kegiatan konsumtif seperti pendanaan pembelian barang (sepeda motor, HP, perabot, dll), karena harta-harta yang dibelikan tsb kemungkinan besar tidak menghasil nilai tambah dari segi ekonomi.

Lain halnya dengan pinjaman produktif, pihak BMT bisa memberikan pasal, untuk memberi-hak pada BMT untuk ikut campur-tangan dalam proses usaha, agar usaha tadi tidak jatuh. Tentunya BMT harus mengeluarkan ekstra effort untuk melakukan pembinaan mereka, namun hal tsb-lah nilai plus BMT, sehingga insya ALLAH kedepannya BMT bisa mencetak pribadi-pribadi muslim yang mandiri yang cekatan dalam berbisnis. Dan bisa mengangkat martabat mustahik menjadi muzakki, insya ALLAH.

Hmmm, mungkin segini dulu Akhi…. Afwan jika uraiannya kurang nyambung, jika ada pertanyaan lanjutan silahkan, insya ALLAH jika ana bisa menjawab akan ana jawab, jika tidak akan ana refer ke-teman yang lebih ahli.

Wassalaammu’alaykum wa rahmatuLLAHI wa barakatuh,

Ediyus Hz

Sumber: http://marissahaque-bmt.blogdetik.com/2010/11/12/tulisan-dari-ediyus-hz-tips-mendirikan-bmt-yang-untung-dalam-hj-marissa-haque-fawzi/

Senin, 20 Desember 2010

Leadership dalam Bisnis Properti di Daerah: Ikang Fawzi & Marissa Haque

Menjadi Kepala Daerah seperti Gubernur/walikota/Bupati adalah sebuah jabatan eksekutif ditingkatan daerah, adalah tidak beda dengan pejabat negara lainnya maupun presiden yang mempunyai garis-garis besar dalam bekerjanya maupun hubungan antar lembaga. Hal tersebut untuk menjaga tidak tumpang tindihnya birokrasi dalam pemerintahan yang mengakibatkan inefisiensi implementatif. Singkatnya, hal ini membantunya dalam menjalankan pemerintahan yang syarat dengan elemen hukum dan politik.

Selanjutnya Kepala Daerah haruslah seorang yang mempunyai visi dan misi yang jelas yang terutama dalam kepemimpinan daerahnya. Selain itu tidakkah lebih baik jika seorang kepala daerah yang amanah, dalam arti mampu memujudkan apa yang dijanjikan selama kampanye? Disini stategi-strategi pembangunan yang efektif diperlukan guna menjaga kestabilan serta kelancaran dalam merealisasikannya, bukan kalkulasi dukungan politik semata.

Secara pribadi, kesemuanya berpusat pada satu inti yaitu kinerja. Sebuah janji, tujuan ataupun cita-cita pasti akan terletak pada proses kinerja bagaimana mencapainya. Demikian juga dengan seorang Kepala Daerah, akan semakin bermanfaat bagi masyarakat daerahnya jika mengandalkan kinerja-kinerja yang kongkrit. Apalagi dalam era otonomi daerah sekarang ini yang memberikan keleluasaan yang lebih pada daerah sehingga dapat dikatakan awal yang baik dalam pengembangan dan pembangunan.

Untuk kelanjutannya agar kebijakan pemerintah daerah sinkron dengan kenyataan dilapangan serta berguna untuk memberikan poin-poin determinasi maupun kolaborasi target-target pembangunan, sebaiknya dilakukan upaya-upaya dasar seperti penyerapan aspirasi masyarakat, pemetaan geografis daerah, pemahaman kondisi sosial budaya maskarakat lokal serta pemahaman ekonomi lokal. Secara empiris, hasil-hasil tersebut diatas berbeda satu sama lain setiap daerah. Untuk itulah dapat kita simpulkan bahwa setiap daerah memiliki potensi dan karakteristik yang berbeda yang tentunya menuntut perlakuan berbeda pula. KD haruslah benar-benar mengerti akan daerahnya. Bukan sekedar figur terkenal, tokoh maupun emosi putra daerah belaka.

Beberapa aspek yang harus dipenuhi antara lain:

(1) Aspek Ekonomi
Gerak ekonomi adalah salah satu yang terpenting dalam suatu daerah. Perkembangannya juga tidak lepas dari geologis ekonomis dan historis masyarakat setempat, sehingga hal ini memungkinkan perbedaan karakteristik perekonomian satu daerah dengan yang lain. misalnya daerah A yang tanahnya subuh untuk pertanian maka mayoritas penduduknya bergerak dibidang pertanian. Berbeda dengan daerah B yang dekat dengan pantai dan tanah yang kurang subur sehingga tidak cocok untuk lahan pertanian, maka dari itu penduduknya lebih banyak yang bekerja dibidang perikanan dan pariwisata.

Dari ilustrasi diatas, salah satu strategi untuk menyiasati dalam hubungannya dengan pengembangan ekonomi adalah memakai konsep keunggulan komparatif, yaitu pembangunan dengan mengembangkan keunggulan ekonomis setempat, dimana tidak terdapat ditempat lain. Pola ini memungkinkan untuk membentuk identitas dan meningkatkan daya saing tersendiri satu sama lain antar daerah. Hal tersebut dengan membawa dampak positif dalam pembangunan nasional karena akan banyak terbantu dalam menentukan kebijakan dan efisiensi.


Selain itu, tugas pemerintah daerahlah yang memberikan tatanan pijakan dan dukungan yang penuh pada kewirausahaan dan kegiatan ekonomi lainnya. Secara lebih nyata dalam dunia bisnis membutuhkan stimulus-stimulus seperti penyediaan infrastruktur, birokrasi perijinan yang praktis, insentif pajak, aturan-aturan main yang jelas dalam berbisnis, pengelolaan kekayaan alam yang tidak monopolitik, perlindungan, pendidikan dan pelatihan usaha, upah minimum daerah, memberdayakan organisasi-organisasi pekerja dan kebijakan supported sektoral lain-lainnya yang sesuai.

Masalah pengangguran dan tingginya angka angkatan kerja juga tidak kalah penting untuk diselesaikan dengan menciptakan program-program kerja yang padat karya maupun memberikan insentif kepada usaha yang melibatkan tenaga yang banyak. Surplus anggaran daerah seharusnya dimaksimalkan dengan program diatas serta dalam rangka menyediakan infrastruktur usaha yang berkesinambungan.

(2) Aspek Kesehatan

Aspek ini meliputi tingkat kelahiran, tingkat umur rata-rata hidup, kebersihan, kondisi Mandi cuci kakus (MCK), populasi penduduk dalam hubungannya dengan kesehatan, pemahaman masyarakat tentang kesehatan, pelayanan dan kuantitas publik kesehatan didaerah, program vaksinasi, disease preventives dan masih banyak lagi. Secara ringkas, program-program yang berhubungan dengan kesehatan lokal sangat mendukung berjalannya aspek lain. Oleh karena itu concerning akan meningkatkan kualitas kesehatan, akan memudahkan masyarakat dalam mengakses kebutuhan sehatnya. Ada semacam timbal balik positif jika semakin sejahtera suatu daerah maka semakin tinggi kualitas kesehatan masyarakat, semakin mudah pemerintah menjalankan proses pembangunan, begitu sebaliknya.

(3) Aspek Tata Ruang Kota

masalah ini mungkin menjadi permasalahan daerah dimana-mana yaitu kurang tertatanya tata ruang kota yang baik. Akibatnya terjadinya tumpang tindih pembangunan pemukiman, areal pendidikan, perkantoran, mall, pelayanan public lainnya, hotel, bangunan-bangunan yang mempunyai historikal yang tinggi dan lain-lainnya. Jika kita melihat situasi-situasi urban khususnya sangatlah crowded berserta aktivitas masyarakatnya yang berjejal-jejalan.

Ada baiknya untuk mengatasinya dibuat cities designs planning yang membantu pengaturan dan alokasi konsentrasi pembangunan infrastruktur. Untuk memperkuatnya maka memasukkannya dalam salah satu orientasi kebijakan-kebijakan daerah sangatlah mendukung selain memberikan landasannya berupa payung hukum atas implementasinya.

Strategi yang lain adalah memangkas birokrasi proyek-proyek yang ada dengan mekanisme satu pintu, memungkinkan terkontrolnya di dilapangan dan memperkecil inefisiensi yaitu pungutan, korupsi, kolusi maupun pajak berganda.

(4) Aspek Pendidikan

Aspek ini tidak kalau pentingnya dengan yang lain. Dus, sangat berhubungan dengan kebijakan pemerintah pusat.

Memajukan pendidikan adalah suatu keharusan yang di amanatkan undang-undang dan menjadi ujung tombak pembangunan bangsa negara di masa depan.

Perkembangan pembangunan nasional di dunia pendidikan sudah ada peningkatan meski berjalan lambat. Program wajib belajar, sekolah gratis dan peningkatan anggaran pendidikan diharapkan mampu memperbaiki kualitas dan kuantitas warga negara.

Di tingkatan daerah, dukungan pemerintah daerah untuk mengembangkan dan meneruskan kebijakan tersebut dengan mempersiapkan pelaksanaan dan teknis program-program yang ada, selain mengontrol hambatan-hambatannya, seperti pungutan diluar pendidikan, bocoran alokasi anggaran pendidikan dan sebagainya.

Diluar itu tidak menutup kemungkinan pemerintah daerah memajukan pendidikan dengan kreativitas sendiri sepanjang tidak keluar kebijakan nasional, misalkan peran aktifnya dalam sekolah-sekolah alternatif, memfasilitasi sekolah dengan dunia usaha, dukungan kepada sekolah selain negeri dan sebagainya.

Masih banyak lagi pembahasan-pembahasan diluar kontek diatas yang seperti saya ulas diatas. Perbedaan sangat mungkin terjadi satu daerah dengan daerah lain tentang prioritas kerja kepala daerah sehingga sinergi dengan kebutuhan-kebutuhan masyarakatnya.

Cakupan diatas menggambarkan situasi dan solusi singkat atas daerah-daerah secara general yang semoga dapat memaksimalkan pembangunan tentunya. Insya Allah demikian adanya.

Kamis, 16 Desember 2010

Property-tainment Ide Ikang Fawzi untuk MBA dari UGM: Marissa Haque Fawzi

Ikang Fawzi (Foto:Arie Yudhistira/Koran SI)

JAKARTA - Ikang Fawzi tengah bergembira. Jerih payahnya kuliah selama 1,5 tahun berbuah manis. Suami Marissa Haque ini meraih gelar MBA dari Universitas Gadjah Mada (UGM).

“Saya senang sekali akhirnya bisa dapat gelar. Saya kuliah selama 1,5 tahun. Selesainya bisa cepat karena saya serius sekali,” ungkap Ikang yang dihubungi okezone, Selasa (14/12/2010).

Rocker kelahiran 23 Oktober 1959 itu mengambil judul tesis Analisa Strategi Bisnis Properti-tainment di Salah Satu Industri Bisnis Properti (studi pada PT Impian Jaya Ancol). Dia membuat tesis dengan judul demikian dengan alasan tersendiri.

“Saya pikir bisnis ini kan yang penting bisa berkelanjutan. Banyak yang berbisnis, tapi kemudian hilang. Kalau Ancol ini pernah diterpa krisis ekonomi 1998 dan 2008, tapi bisa bertahan karena dia menggunakan property-tainment. Jadi entertainment itu untuk mempercepat recover industri properti yang sedang lesu,” bebernya.

Berkat keseriusan dalam menggarap tesis setebal hampir 300 halamanan, ayah dua anak ini mendapat nilai sempurna, A. “Secara ilmiah itu memang bidang saya. Intinya, di situ saya gunakan ilmu yang saya punya. Jadi saya lama di entertain, kemudian ingin saya ilmiahkan,” urainya.

Disinggung tentang kegiatan sang istri yang giat menimba ilmu, Ikang memberikan pujian tinggi.

“Wah, kalau dia sih gila sekolah. Kalau saya enggak seperti dia yang sekolah terus kayak sudah jadi makanan sehari-hari. Icha di UGM mengambil dua gelar sekaligus, MBA untuk ekonomi-bisnis dan hukum (MH),” katanya.(ang)

Sumber: http://ikangfawzi.blogdetik.com/

Property-tainment Membawa Ikang Fawzi jadi MBA dari FEB-UGM: Marissa Haque

Ikang Fawzi Penyanyi Rock Indonesia Pertama dapat MBA dari UGM: Marissa Haque Fawzi

Ikang Fawzi (Foto:Arie Yudhistira/Koran SI)

JAKARTA - Ikang Fawzi tengah bergembira. Jerih payahnya kuliah selama 1,5 tahun berbuah manis. Suami Marissa Haque ini meraih gelar MBA dari Universitas Gadjah Mada (UGM).

“Saya senang sekali akhirnya bisa dapat gelar. Saya kuliah selama 1,5 tahun. Selesainya bisa cepat karena saya serius sekali,” ungkap Ikang yang dihubungi okezone, Selasa (14/12/2010).

Rocker kelahiran 23 Oktober 1959 itu mengambil judul tesis Analisa Strategi Bisnis Properti-tainment di Salah Satu Industri Bisnis Properti (studi pada PT Impian Jaya Ancol). Dia membuat tesis dengan judul demikian dengan alasan tersendiri.

“Saya pikir bisnis ini kan yang penting bisa berkelanjutan. Banyak yang berbisnis, tapi kemudian hilang. Kalau Ancol ini pernah diterpa krisis ekonomi 1998 dan 2008, tapi bisa bertahan karena dia menggunakan properti-tainment. Jadi entertainment itu untuk mempercepat recover industri properti yang sedang lesu,” bebernya.

Berkat keseriusan dalam menggarap tesis setebal 300 halaman, ayah dua anak ini mendapat nilai sempurna, A. “Secara ilmiah itu memang bidang saya. Intinya, di situ saya gunakan ilmu yang saya punya. Jadi saya lama di entertain, kemudian ingin saya ilmiahkan,” urainya.

Disinggung tentang kegiatan sang istri yang giat menimba ilmu, Ikang memberikan pujian.

“Wah, kalau dia sih gila sekolah. Kalau saya enggak seperti dia yang sekolah terus kayak sudah jadi makanan sehari-hari. Mungkin kalau dia di UGM mengambil dua gelar sekaligus, MBA dan hukum (MA),” katanya.(ang)

Beberapa Kader PITA Tangsel Serius Belajar Properti pada Ikang Fawzi: Marissa Haque

PITA Tangsel

Lahir dari sebuah keprihatinan para pemuda Tangerang Selatan terhadap proses demokrasi yang berjalan di Provinsi Banten khususnya Kota Tangerang Selatan. Para pemuda melihat kondisi di kota baru memerlukan peran serta semua pihak untuk mengawal proses transisi pemerintahan sehingga menjadi pemerintahan yang definitif dengan prinsip Bersih, Transparan dan Profesional (BTP).

Keprihatinan ini terwujud pada diskusi non formal yang digagas beberapa Organisasi Kepemudaan (OKP) yang terhimpun di KNPI Tangerang Selatan dan Organisasi Kemasyarakatan (Ormas) yang ada di Kota Tangerang Selatan, yang kemudian termanifestasikan dalam sebuah gerakan “Pemuda Integritas Tangerang Selatan” (PITA SELATAN).

Organisasi Kepemudaan (OKP) dan Organisasi Kemasyarakatan yang tergabung di PITA SELATAN, antara lain Gerakan Pemuda Al-Wasliyah, Gerakan Pemuda Ansor, Pelajar Islam Indonesia (PII), Generasi Muda Buddhis Indonesia (GEMABUDHI),Pemuda Katolik, Gerakan Angkatan Muda Kristen Indonesia (GAMKI), Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU), Perhimpunan Pemuda Hindu Indonesia (PERADAH), Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU), Ikatan Pelajar Alwasliyah (IPA Alwasliyah) GARUDA KPPRI, FKPPI 2708, Himpunan Mahasiswa Kota Tangerang Selatan (HIMAKOTAS), PEMUDA DEMOKRAT, Himpunan Remaja Masjid Tangerang Selatan (HIRMATS),Generasi Muda Persatuan (GMP), Forum Komunikasi Remaja Masjid (FKRM TANGSEL), FKGM-NU, Ikatan Masyarakat Peduli Tangsel (IMPAS), Aliansi Fasilitator Nusantara (Alif Nusa), Local Goverment Studies (Logos), Gema Aswaja, Gerakan Mahasiswa Islam Indonesia (GMII). Forum Komunikasi Kaum Muda Ciputat (FK2MC)

Maka pada tanggal 17 Juni 2010 di Wisma Syahida UIN Syarif Hidayatullah, lahirlah PITA SELATAN yang di deklarasikan pada acara Diskusi Publik bertema “Peran dan Sikap Pemuda dalam Menyikapi Pemilukada Tangerang Selatan”.
Salam Integritas,
Alfian Mujahidin

Sekjen Presidium PITA SELATAN

Minggu, 21 November 2010

Menjelang Ujian Bisnis UGM Masih Mengurus Pemilukada di Tangsel 2010: Marissa Haque Fawzi

Untuk Uni Linda Jalil tentang Kenyataan di Tangsel terkait Airin Rachmi Diany Sekeluarganya, semoga silaturahim kita tak terputus karena masalah Airin Rachmi Diany ya Mbak?
Fwd tulisan dari beberapa anak asuhku di Bogor, dengan alamat blog: http://anak-anakbundamarissa.blogspot.com/

Almarhumah Mamanya Bunda Marissa Haque yang bernama R. Ay. Mieke Soehariyah selalu mengingatkan ketiga putrinya bahwa kalau tidak mau dicubit sebaiknya jangan mecubit, dan kalau kita melakukan sebuah kejahatan yakinilah bahwa energi kejahatan tersebut akan kembali kepada sang pembuat kejahatan minimal dua kali lebih perih dan menyakitkan.

Terkait masalah heboh blog Bunda Marissa Haque yang patut diduga sangat kuat dilakukan oleh timses Airin Rachmi Diany yang sangat berambisi menjadi Walikota Tangerang Selatan, energi jahat yang dilemparkannya kepada Ayah Ikang dan Bunda Marissa keliahatannya mulai balik kepada tim/mungkin Airin-nya sendiri dengan perih dan menyakitkan.

Bayangkan saja dengan biaya puluhan milyar rupiah yang dia habiskan ternyata hasil yang diperoleh sangat tidak signifikan dengan harapan LSI maupun dirinya. Masyarakat Tangsel lebih menyukai artis Andre Stinky Taulani yang lugu dan polos ketimbang yang diduga kuat seseorang yang ingin jadi pemimpin di Tangsel dengan motif negatif tertentu.

Kampanye hitam/black campaign diduga dari Airin Rachmi Diany melalui Twitter—Bunda Marissa tidak nge-tweet karena dia seorang esais yang menyukai gaya tulisan bertutur runut bukan kalimat-kalimat pendek tweet—energi negatif kiriman diduga Airin sudah mulai kembali kepada diri Airin sejak pasangan Arsyid-Andre menyatakan resmi menggugat ke MK Senin hari ini dengan kemungkinan terjadi seperti Kab. Pandeglang dimana Pemilukada diulang dan kemungkinan besar Ibu Tiri Airin Rachmi Diany/Ratu Atut Chosiyah kalah telak!

Alhamdulillaaaah, semoga pula hal ini membuka mata Tante Linda Jalil mantan wartawati Tempo yang kami duga selalu merasa tersaingi sama Bunda Marissa selama mereka jadi sesama Kompasianers. Bunda Marissa diberikan ruang khusus sebagai penebus ‘guilty feeling’ Oom Pepih Nugraha pengelola utama kompasiana.com yang memegang kendali berita kegiatan dan kader-kader Golkar di Kompasiana.com. Tawaran Oom Pepih Nugraha disambut positif oleh Bunda Marissa yang memang hobi menulis, dengan menjadi penulis esai disana. Sebagai wartawati senior Tante Linda Jalil memang tidak mendapatkan ‘kemewahan' kolom khusus dari Oom Pepih Nugraha. Entah mengapa hanya Oom Pepih sendiri yang dapat menjawabnya. Diduga, karena kolom khusus tersebut, Tante Linda Jalil lalu merasa ‘ada dua matahari di Kompasiana.com!’ sehingga beberapa komentarnya terasa kuat sangat ajaib. Halus namun mengiris tajam, dan tampak jelas makna yang terkandung didalamnya, yaitu: “Kecemburuan!”

Kami di asrama ini setuju ketika salah seorang penulis di kompasiana.com lainnya yang menyatakan ‘takjub’ akan keajaiban karakter Tante Linda Jalil saat menuliskan kisah ketua DPR RI kita Oom MA. Kalau tidak salah judul tulisannya adalah: “ Masih Waraskah Linda Jalil?” Ya benar, kami disini mengajukan pertanyaan tersebut kepada Tante Linda Jalil kalau kebetulan dia membaca blog kami ini.

Berikut harapan dan doa kami semua di asrama Bogor kepada pasangan Arsyid dan Andre Taulani di MK. Fwd:

Daftarkan Gugatan ke MK terhadap Airin Rachmi Diany, Arsid - Andre Stinky Taulani Menghimbau Masyarakat Tetap Tenang

Minggu, 22 November 2010

Tangsel – Menemukan puluhan bukti dalam Pemilihan Umum Kepala Daerah (Pemilukada) Kota Tangerang Selatan (Tangsel) yang sangat dipenuhi aroma kejahatan pemilukada dan puluhan kecurangan, Calon Walikota Arsyid mengimbau kepada masyarakat agar tetap tenang. Hal ini guna menjaga stabilitas yang kondusif, yang sejak dimulainya pesta demokrasi tersebut mulai terusik akibat ancaman kekisruhan pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab dari pihak timses Airin Rachmi Diany.

Dalam sebuah diskusi santai di kediaman calon Wakil Walikota Andre Taulany Stinky di Bintaro, Ahad (21/11) lalu Arsyid mengatakan, Pemilukada sebagai bentuk demokratisasi di daerah sejatinya menjadi media bagi masyarakat untuk bersama-sama terlibat dan menjadi subjek pembangunan. Misi ini, kata Arsyid, membutuhkan stabilitas dan kondusifitas agar agenda pembangunan berjalan lancar.

“Alhamdulillah Pemilukada berjalan lancar dan aman. Terimakasih pada masyarakat telah mempercayakan kepemimpinan Tangsel kepada saya dan adinda Andre. Kita sudah merancang agenda-agenda pembangunan, baik jangka pendek, menengah, maupun jangka panjang. Semua agenda berbasis warga. Semoga bisa berjalan lancar dalam suasana kondusif,” tutur Arsyid penuh semangat dan lancar. Karena itu, Arsyid menghimbau kepada masyarakat agar tidak terprovokasi oleh berbagai hasutan dan fitnah pihak-pihak tertentu yang sengaja dihembuskan untuk merusak solidaritas sosial masyarakat

“Jangan sampai kompetisi Pemilukada merusak keakraban, kebersamaan, dan solidaritas masyarakat,” kata Arsyid. Sebab bila itu yang terjadi, menurut Arsyid, Pemilukada sudah melenceng dari tujuan awalnya. “Pemilukada sebagai bentuk modernity dari musyawarah seharusnya menjadi media untuk menata bersama dalam suasana keakraban dan kebersamaan”, tandas Arsyid.

Sementara itu, salah satu ketua tim pemenangan Arsyid-Andre, Rully dari PPP mengatakan, imabauan Arsyid itu menanggapi berbagai fitnah, kampanye hitam, dan provokasi pihak-pihak tertentu yang tidak puas dengan hasil Pemilukada Tangsel 2010 yang dikumandangkan oleh Ketua KPUD Banten Iman Perwira Bachsan (dari PDIP).

“Mental tidak siap kalah menurut Arsyid, membuat timses Airin Rachmi Diany patut diduga melakukan serangan membabi buta. Fitnah sana sini, mencari-cari kesalahan, dan memprovokasi masyarakat dengan berbagai kampanye hitam yang disebarkan secara massif. Semoga masyarakat tidak terpengaruh dan tetap tenang,” kata Rully sejuk namun dalam.

“Jelas-jelas pasangan AIB (Airin dan Benyamin) melakukan pelanggaran puluhan. Dari laporan para pengawas independen, temuan bukti di lapangan, mereka yang curang dan banyak melanggar seperti temuan money politics dan selebaran-selebaran fitnah,” tandas Rully.

Senin besok ini sebanyak 10 (sepuluh) orang tim lawyers pasangan Arsyid - Andre akan medapatkan salinan gugatan di MK, namun kami semua mengingatkan bahwa menjaga suasana kondusif juga penting, Karenanya, marilah kita jadikan semua ini sebagai proses pembalajaran bagi semua”, tegas Rully Ketua Pemenangan dari PPP Tangsel yang merupakan koalisi gabungan dari Gerindra dan Hanura dengan slogan: "SAY NO to AIRIN RACHMI DIANY yang penuh manipulasi dan kecurangan dalam Pilkada Tangsel 2010 ini." (Andarini)

Minggu, 14 November 2010

Bisnis Properti Ikang Fawzi Tidak Terganggu Karena Black Campaign dari (Diduga) Airin Rachmi Diany di Tangsel: Marissa Haque




Sapa Kasih untuk Uni Linda Djalil di www.kompasiana.com

Sumber: http://marissahaque-sdalh.blogdetik.com/2010/11/14/peduli-lingkungan-lahir-bathin-di-tangsel-2010-marissa-haque-fawzi/#more-28

Bertemu Linda Djalil yang masih manis dan ramah di Citos (Cilandak Town Square), Jakarta Selatan sekitar dua minggu lalu. Bersama Alfian Sekjen PITA Tangsel dan Ine Sepri-ku saya sedang menuju sebuah café disana dalam rangka menghadiri sebuah rapat tertutup bersama tim penyandang dana Andre Taulani dan Bang Arsyid plus tim penyandang dana tim Pak Yayat dan Mas Norodom. Mbak Linda saya saksikan sedang sangat asyik serta aktif memasarkan teri balado ala Padang yang saya coba tester-nya lezat ternyata sekali, termasuk brosur salon muslimah mbak Linda di Bintaro, Tangsel.

Ini respon saya kedua setelah lagi-lagi tertegun dengan ekspresi tulisannya yang manis-menggelitik-menghujam. Namun karena seorang Linda Djalil yang saya kenal sangat manis hati dan lembut bahasa, maka saya santai saja membaca respon tulisannya di kompasiana.com tulisan dari seorang kompasianer yang sejak dulu memang tidak pernah ramah terhadap tulisan kritik pada pemerintah sekarang. Tulisan orang tersebut beralamat di: http://sosbud.kompasiana.com/2010/11/06/ada-apa-dengan-marissa-haque/

Kompasiana memang awalnya ditujukan sebagai rumah sehat jurnalistik masyarakat/citizen journalism. Namun dalam perkembangannya saya melihat rumah kompasiana.com dipakai sebagai alat/tool/instrument dari kader-kader 2 (dua) partai besar terntentu didalam memsarkan dirinya bagi kepentingan Pilkada/Pemilukada daerah tertentu. Sehingga kebercenderungan dari admin kompasiana.com tidak saya lihat netral adanya! Bahkan admin tertentu kompasiana.com sendiri sangat ‘tipis kupingnya’ alias anti kritik dari anggota kompasianers lainnya.

Terkait dengan blog pribadi saya dengan alamat di blogdetik.com, adlaah ekspresi pribadi yang tidak senang ada aurat perempuan—maaf payudara Vina Panduwinata—yang menempel erat dalam posisi/kondisi 3/4 telanjang pada dada suami saya Ikang Fawzi. Adalah hak seorang istri untuk menyatakan keberatannya. Setelah saya utarakan langsung kepada sang pemilik payudara, yang bersangkutan merasa keberatan dengan menyatakan itu adalah hak dia untuk berpakaian seperti apapun. Saya katakan kembali pada yang bersangkutan bahwa silahkan saja dia tidak pakai baju sekalipun lalu menempelkan aurat didadanya pada lelaki-lelaki lain/suami-suami orang lain, asalkan: “jangan lakukan lagi kepada Ikang Fawzi suami saya!”, demikian jawabku kemarin dulu itu.

Bilamana mbak Linda Djalil bersepakat dengan cara berbusana/life style Vina Panduwinata antara lain dengan menempelkan payudaranya pada suami perempuan lain, yah…silahkan saja! Karena itu selera dan hak anda mbak Linda Djalil. Begitu juga dengan sang author dengan alamat: http://sosbud.kompasiana.com/2010/11/06/ada-apa-dengan-marissa-haque, juga saya persilahkan saja bila ingin dalam waktu dekat Vina Panduwinata menempelkan payudaranya kedada anda Bung!

Namun sekali lagi hak saya Marissa Grace binti Haque sebagai istri Ikang Fawzi untuk mengatakan: ”TIDAK! terhadap payudara ¾ telanjang perempuan non-muhrim dari sudut dunia manapun untuk ditempelkannya kedada Ikang Fawzi suamiku.” Terkecuali jika Ikang Fawzi bukan lagi menjadi suami saya, itu terserah saja kepada yang bersangkutan. Karena saya yakini siapapun perempuan normal didunia ini tidak ingin suaminya terangsang secara seksual terhadap perempuan lain selain dirinya.

Alhamdulillah sangat banyak dukungan datang kepada saya atas sikap saya ini. Kalau ada yang negatif itu datang—saya duga—dari timses pasangan nomor 4 Airin Rachmi Diany dengan nama Ocil dan Amaruzzaman dengan domisili di Tangerang, Banten karena kuatir atas ‘gerakan bawah tanah’ melawan kedzoliman berkelanjutan di Banten yang ingin secara mutlak menguasai hajat hidup masyarakat Banten secara luas dan berkelanjutan! Kami memang tak henti selama 3 (tiga) bulan belakangan ini mengusung gerakan “ Say NO to Airin Rachmi Diany!”

Kami memang sedang berjuang membantu Tangsel (Tangerang Selatan) terbebaskan dari ‘penjajahan’ seseorang yang mengaku sebagai “Gubernur Jendral van Banten” melalui anak-cucu serta sanak familinya dalam menguasai sepotong wilayah NKRI bernama Propinsi Banten.

Menjawab pertanyaan tulisan si Bung tersebut diatas… hehe…itu kan tulisan tertanggal 19 Agustus lalu …bassssiiii….deeeeh…! sekarang sudah bulan November! Kok setelah lewat masa 4 (emlat) bulan baru bergaung??? Jadi ingat kebiasaan buruk timses grup tertentu saat Pilkada Banten 2006 lalu terkait membuat kampanye hitam/black campaign terhadap saya dan Dr. Zulkieflimansyah dari PKS. Lha, kalaulah betul anda bukan ‘sendok-garpu’ pasangan nomor 4 yang sedang kami perangi agar jangan jadi pemimpin di Tangsel, maka seharusnya… tunjukkan netraliatas anda Bung! Jangan berat sebelah kalau menulis ya? Kasihan rakyat Indonesia sudah kenyang diadu-domba. Karya anda dalam membuat black campaign untuk warga Tangsel ‘teramat-sangat-keliwat’ nggak ngaruh deeeeeh… Warga Tangsel sudah cerdas, dan mereka 51% adalah masyarakat akademik yang nalar lojik-moral-spiritual-nya mumpuni. Jadi sebaiknya jangan buang energi anda untuk sesuatu yang mudlarat! Itu saja sepenggal pesan sederhana saya untuk anda dimanapun anda sedang berada. Saya memaafkan anda… Allahu Akbar! Kita belum medekaaaa…

Fwd: komentar Uni Linda Djalil mantan wartawati Tempo beralamat di: http://sosbud.kompasiana.com/2010/11/06/ada-apa-dengan-marissa-haque/

Selasa, 09 November 2010

Manajemen Kendali Mutu Pernikahan Kami: Ikang Fawzi & Marissa Haque


cinta_sampai_mati_ikang_fawzi_dan_marissa_haque_di_bintaro_tangsel_jpg
(Tulisan 1)
Menuju pertahanan pernikahan seperempat abad, sangatlah tidak mudah. Asam-masin-asin-pahit perjalannya menuju Muara-Nya Sang Kekasih Abadi tidaklah sesederhana seperti saat ijab dan Kabul kami berdua ikrarkan dengan sepenuh cinta dan kasih. Asa dan rasa cintapun teruji dalam fluktuasinya, kadang berada pada posisi ektrim atas bahkan tak kurang beberapa kali pada posisi di bawah angka tengah.
Saya Marissa Grace anak Bapak Haji Allen Haque menerima nikah dari Ahmad Zulfikar anak Bapak Haji Fawzi Abdulrani dua kali dalam kehidupanku.
Bukan karena kami pernah bercerai, namun yang pertama didalam pernikahan siri kami pada tahun sebelum pernikahan resmi kami dimuka penghulu, pada tanggal 12 April 1987 lalu di Jakarta dengan disaksikan kedua belah pihak keluarga lengkap kami—minus almarhumah ibu Yuya (Setia Nurul Muliawati binti Moe’min) ibunda Ikang suamiku dan banyak kerabat, sahabat, serta handai taulan kami berdua.
Tak ada yang istimewa sekali saat itu kecual kami berdua selalu ingin bersama, berdua, kemana-mana berdua, pokoknya berdua… seakan dunia ini isinya hanya kami berdua…
Hingga tiba saatnya setelah Isabella Muliawati dan Marsha Chikita kedua anak kami lahir, ada saat tertentu dimana saya merasa sangat ingin sendirian, dan Ikang juga ingin sendirian. Lalu kamipun sibuk membesarkan anak dan mengembangkan usaha kami masing-masing. Ikang dibidang real estate dan saya dibidang perfilman dan televisi.
Lalu tibalah saat yang paling menggelisahkan dimasa economic down fall seiring kejahuan rezim Orde Baru bersamaan dengan kejadian riots di Jakarta. Hancurnya kantor filmku tiga lantai di depan Plaza Bintaro Jaya. Molornya pembayaran piutang dari SCTV dan RCTI, terkena imbas bunga bank sangat mencekik, setiap pengusaha disaat itu frustasi dan depresi. Perkawinan kami terkena dampaknya. Kami suami-istri berjuang menyelamatkan asset yang tersisa bagi pembayaran kembali kredit usaha kami. Restrukturisasi organisasi di perusahaan kami masing-masing menjadi tak terhindarkan. Bisnis Ikang suamiku yang terkena dampak paling keras. Bahkan muncul anekdot disaat itu yang mengatakan bahwa dibandingkan antara Pak Ciputra dan Pak Supirnya terkait dengan asset kekayaan mereka, maka supirnyalah yang lebih kaya. Karena supirnya beraset nol dan Pak Ciputra beraset minus.
Lalu ketika mencapai masa transisi, kami menjadi lebih arif dan mulai agak tenang menghadapi kehidupan, Terutama ketika kami berdua mulai menyadari bahwa hidup kami akan menjadi lebih berarti bilamana kami mampu meningkatkan kemampuan kognisi melalui pencapaian akademik. Saya kembali kekampus lokal, lalu kampus luar negri, lalu kembali lagi kekampus lokal, dan belakangan bersama berdua kami memilih kampus yang sama dan mempelajari bidang yang sama yaitu pada Fakultas Ekonomi-bisnis di UGM, Jakarta-Yogyakarta. Namun karena bakat dan minat Ikang dengan saya berbeda, maka bidang Ikang berada pada kajian ekonomi makro sesuai dengan domain bisnisnya dibidang real estate management dengan fokus pada bidang sangat specific yaitu property-tainment. Fokus pada Corporate Strategic adalah cita-cita lama Ikang fawzi suamiku. Dan Ikang ingin menjadi ahlinya dibidang tersebut. Sementara saya pribadi sejak dahulu selalu lebih tertarik dan lebih punya hati pada bidang ekonomi mikro dengankonsentrasi pada bidang LKM (Lembaga Keuangan Mikro) Syariah yang biasa disebut dengan BMT (Baitul Maal wa Tamwil).
ikang_fawzi_dan_marissa_haque_disaat_pacaran_dulu_1983Faktor Eksternalitas dan Internalitas
Didalam mengidentifikasi CP (Competitive Profile) sebuah perusahaan pada pendekatan stratejik, kita membuat SWOT analysis, yang terdiri dari elemen S: Strength/Kekuatan; W: Weakness/Kelemahan; O: Opportunity/Peluang; T: Threat/Ancaman. Pernikahan kami dimulai dengan menghitung semuanya secara kualitatif yang kami kuantifikasi—karena tidak semua hal memiliki/embedded dengan ‘price’ namun ber-value, sehingga harus dikuantifikasi akan dapat dibobot/weighted. Karena kami sadar disaat kedua dari kami growing mature, kami tinggal menuju masa decline dan going obsolete/archaic atau usang! Usang dalam usia, karir, kharisma, kegantengan, kecantikan, dan lain sebagainya. Mau tak mau kami berdua mulai menata diri menuju masa depan yang mungkin tidak terlalu banyak tersisa lagi. Mengidentifikasi seluruh faktor dari eksternalitas dan internalitas, baik yang terkendali mapun yang tak terkendali seluruh competitive forces yang ada/muncul, tentu tanpa terkecuali!
(bersambung)

Selasa, 05 Oktober 2010

Surat Kami Berdua untuk Kedua Putri kami Bella & Chikita Fawzi: Ikang Fawzi & Marissa Haque

Sumber: http://marissa-haque-keluarga-berencana.blogspot.com

Fwd surat Ikang Fawzi dan Marissa Haque untuk kedua putri remajanya Bella Fawzi dan Chikita Fawzi> Wahai anakku sayang, jika engkau masih hidup di pagi hari, jangan anggap di sore hari pun engkau masih hidup, dan jika engaku ada di sini bila sore tiba, jangan anggap sore engkau masih hidup.

Kemarin adalah masa lalu dan telah berlalu dengan segala kandungannya, yang akan menjadi saksi yang menguntungkan atau merugi bika Kiamat tiba. Adapun besok, engkau tidak tahu apakah engkau akan tetap hidup pada waktu itu atau tidak.

Engkau hanyalah putraku secara jasmaniah, karena itu jangan gegabah dalam bergaul. Jauhilah teman yang akidahnya tidak kokoh, yang lahirnya tampan atau cantik tapi batinnya keras membatu terhadap kebenaran dan ajaran-Nya.

Ini hanya segores rinduku padamu ... wahai anakku ... terinsipirasi dari tuliusan Syaikh Abdul Qadir al-Jailani

Rabu, 26 Mei 2010

Tasawuf dalam Keputusan Properti Ikang & Marissa

TASAWUF

Oleh : Annemarie Schimmel dalam Ikang Fawzi & Marissa Haque



DALAM pemahaman berbagai agama, nama seseorang mempunyai suatu kekuatan yang istimewa. Nama merupakan petunjuk, perlambang, simbol, representasi dari sebuah hasrat adiluhung yang dengan cara misterius mempengaruhi orang-orang yang diberi nama. Oleh karena itu, tidaklah mengherankan bahwa kaum Muslim beranggapan bahwa nama Nabi mengandung suatu berkah yang sangat istimewa.
Muhammad dan Ahmad
Hassan bin Tsabit, penyair Nabi, dalam salah satu syairnya menunjukkan hubungan antara nama Muhammad dan mahmud, salah satu nama Allah. Muhammad adalah bentuk pasif-partisip dari bentuk kedua kata kerja hamada “memuji, menyanjung,” dan mengandung arti “(dia yang) patut dipuji, (orang yang) sering disanjung.” Mahmud adalah bentuk pasif-partisip dari bentuk pertama dari akar kata kerja yang sama, “(dia yang) dipuji, kepada siapa pujian ditujukan.” Karena surat pertama dalam al-Quran dimulai dengan Al-Hamdu lillah, “Segala puji bagi Allah”, maka Allah adalah “Yang patut dipuji,” yaitu mahmud par excellence. Al-Darimi, pengumpul hadis abad kesembilan, menjelaskan bahwa Nabi bernama Muhammad dan Ahmad. Umatnya adalah umat terpuji (hamd) yang ritus shalatnya dimulai dengan pujian (hamd).

Di antara nama-nama itu, Ahmad telah mendapatkan makna khusus dalam teologi Islam. Surat 61:5 menyatakan bahwa Allah akan “mengutus seorang nabi dengan nama Ahmad,” atau “yang namanya sangat patut dipuji.” Kalimat ini dianggap oleh kaum Muslim sebagai acuan kepada Paraclete yang kehadirannya telah diramalkan dalam Kitab Injil Yahya. Dengan penafsiran semacam itu, Ahmad menjadi diterima secara umum sebagai nama Nabi dalam Kitab Taurat dan Injil. Dalam Mastnawi-nya, Rumi mengatakan bahwa beberapa orang Kristen kuno suka mencium nama Ahmad dalam Injil.

Di samping nama-nama yang disebutkan oleh Nabi sendiri, kaum Muslim mengembangkan berbagai nama untuknya yang mereka katakan berasal dari al-Quran atau hadis. Tetapi bahkan sembilan puluh sembilan nama tampaknya tidaklah cukup bagi Nabi. Segera saja dua ratus nama dikemukakan satu demi satu, selanjutnya bahkan seribu nama. Kepercayaan umum menyatakan bahwa Nabi dipanggil dengan nama tertentu oleh setiap jenis makhluk. Para penyair juga tak henti-hentinya menemukan nama-nama baru bagi Nabi tercinta. Rangkaian julukan yang indah-indah ini, yang dikemukakan dengan sangat mencolok segera dikenal di mana-mana. Selanjutnya atribut-atribut Nabi sering digunakan sebagai nama-nama panggilan, baik secara sendiri-sendiri, atau dengan digabungkan.


Nama Nabi untuk Kelahiran Anak Laki-laki
Karena nama Muhammad mengandung berkah yang sangat kuat, setiap anak lelaki harus diberi nama itu, atau paling tidak salah kata jadiannya atau padanannya. Imam Ja’far al-Shadiq, Imam Keenam Syi’ah, menyatakan bahwa Allah akan menyeru pada Hari Kiamat: “Setiap orang yang bernama Muhammad hendaklah bangkit dan masuk surga!”
Tetapi penggunaan nama untuk setiap anak laki-laki juga mengandung aspek lain. Dikhawatirkan sejak tahun-tahun pertama Islam bahwa nama Nabi mungkin akan menjadi ternoda karena terus-menerus dipakai di kalangan orang beriman. Tentu saja, kaum Muslim juga memanggil anak-anak mereka dengan nama-nama dari para nabi terdahulu, seperti Musa, Sulaiman, atau ‘Isa. Tetapi, tidakkah menyakitkan hati jika kita mendengar para orangtua mencela putra mereka Muhammad, mengata-ngatainya, atau jika ada orang yang bernama Muhammad dinyatakan sebagai penipu atau pezina?
Satu cara untuk mengatasi kesulitan itu adalah dengan menambahkan satu kata penghormatan jika menyebunama Nabi, seperti misalnya sayyidina. Cara lainnya adalah dengan vokalisasi yang berbeda jika digunakan untuk manusia biasa. Orang juga mungkin memendekkan nama itu. Dengan demikian, kita tidak perlu takut menodai nama Nabi yang mulia.
Berikut ini adalah nama-nama mulia Muhammad saw:

• ‘Abduhu, Hamba-Nya (surat 17:1, 53:10)

• ‘Abdullâh, Hamba Allah

• ‘Âdil, Yang Adil

• ‘Âqib, Yang Mengikuti, Yang Terakhir

• Abthahî, Milik al-Bathha (daerah di seputar Makkah)

• Ahmad (surat 61:6)

• Âkhir, Terakhir. Juga sebuah nama Allah

• Amîn, Yang Terpercaya (surat 26:107, 81:21)

• Amîr, Pangeran, Pemimpin

• Aulâ’, Yang Lebih Patut, Yang Lebih Baik (surat 33:6)

• Awwal, Pertama. Juga sebuah nama Allah

• Azîz, Yang Mulia (surat 9:128). Juga sebuah nama Allah

• Basyîr, Pembawa Kabar-kabar Baik (surat 7:88)

• Bâthin, Yang Batin. Juga sebuah nama Allah

• Dâ’î, Penyeru (surat 33:46)

• Fâtih, Yang Membuka, Yang Menaklukkan

• Habîb Allâh, Sahabat Tercinta Allah

• Hâdî, Yang Memandu ke Kebenaran (surat 13:7)

• Hafî, Yang Tahu (surat 7:187)

• Hâfizh, Yang Menjaga. Juga sebuah nama Allah

• Hakîm, Yang Arif, Bijaksana. Juga sebuah nama Allah

• Hamid, Yang Memuji

• Hâ-mîm (permulaan surat 40:46)

• Haqq, Kebenaran (surat 3:86)

• Hârîsh ‘alaikum, Penuh Perhatian terhadap Anda (surat 9:128)

• Hasîb, Yang Mulia. Juga sebuah nama Allah

• Hâsyimî, Dari Keluarga HASyim

• Hâsyir, Yang Mengumpulkan Manusia (pada Hari Kiamat)

• Hijâzî, Dari Hijaz

• Jawwâd, Yang Pemurah

• Kalîm Allâh, Dia yang kepadanya Allah Berfirman (biasanya nama kehormatan Musa)

• Kâmil, Yang Sempurna

• Karîm, Yang Pemurah (surat 81:19). Juga sebuah nama Allah

• Khalîl, Sahabat Baik (biasanya nama kehormatan Ibrahim)

• Khâtam al-Anbiyâ’, Penutup Para Nabi (surat 33:40)

• Khâtim, Penutup (surat 33:40)

• Ma’lûm, Termasyhur

• Ma’mûn, Tepercaya

• Mad’û, Yang Diseru

• Mahdî, Yang Terbimbing Baik

• Mâhî, Yang Menghapus (kedurhakaan)

• Mahmûd, Yang Terpuji

• Manshûr, Yang Ditolong (oleh Allah), Yang Berjaya

• Masyhûd, Yang Tersaksikan

• Matîn, Yang Kukuh

• Mishbâh, Dian, Lampu (surat 24:35)

• Mubasysyir, Pembawa Kabar Baik (surat 33:45)

• Mubîn, Jelas, Nyata (surat 15:89)

• Mudatstsir, Yang Berselimut (surat 73:1)

• Mudharî, Dari Suku Mudhar

• Mudzakkir, Yang Mengingatkan

• Muhammad (surat 3:144, 33:40, 47:2, 48:29)

• Muharram, Yang Terlarang, Suci

• Mujîb, Yang Menjawab. Juga sebuah nama Allah

• Mujtabâ, Yang Terpilih

• Mukarram, Yang Mulia

• Munîr, Bercahaya (surat 33:46)

• Munjî, Yang Menyelamatkan, Yang Menyampaikan

• Muqtashid, Mengambil sebuah Jalan Tengah (surat 35:32)

• Murtadhâ, Yang Diridhai

• Mushaddiq, Yang Menyatakan Kebenaran (surat 2:101)

• Mushthafâ, Yang Terpilih

• Mutha’, Yang Ditaati (81:21)

• Muthahhar, Suci

• Muthî’, Taat

• Muzammil, Yang Terbungkus (surat 74:1)

• Nabî al-Rahmah, Nabinya Rahmat

• Nabî al-Tawbah, Nabinya Tobat

• Nabî, Nabi (banyak terdapat dalam al-Quran)

• Nadzîr, Pemberi Peringatan (surat 33:45 dan sering)

• Najî Allâh, Sahabat Karib Allah (biasanya nama kehormatan Musa)

• Nâjî, Keselamatan

• Nâshir, Yang Menolong. Juga sebuah nama Allah

• Qarîb, Dekat. Juga sebuah nama Allah

• Qâsim, Yang Membagi (sebenarnya Abû’l Qâsim, ayah Qasim yang merupakan kunyah/julukan atau panggilan yang lazim untuk Nabi)

• Qawî, Kuat. Juga sebuah nama Allah

• Quraisyî, Dari Suku Quraisy

• Ra’ûf, Lembut (surat 9:128). Juga sebuah nama Allah

• Rahîm, Penyayang (surat 9:128). Juga sebuah nama Allah

• Rasûl al-Malâhim, Rasulnya Pertempuran-pertempuran Hari-hari Terakhir

• Rasûl al-Rahmah, Rasulnya Rahmat

• Rasûl, Rasul, Utusan (banyak terdapat dalam al-Quran)

• Rasyîd, Yang Terbimbing (surat 11:78)

• Sayyid, Tuan (surat 3:39)

• Shâdiq, Yang Lurus, Tulus, Suci (surat 19:54), digunakan untuk Isma’il

• Shafî Allâh, Sahabat Tulus Allah (biasanya nama kehormatan Adam)

• Sirâj, Dian, Lampu (surat 33:46)

• Syâfi, Yang Menyembuhkan

• Syâhid, Saksi (surat 33:45)

• Syahîd, Yang Menyaksikan, Saksi. Juga sebuah nama Allah

• Syahîr, Termasyhur

• Syakûr, Yang Banyak Bersyukur. Juga sebuah nama Allah

• Thâhâ (surat 20:1)

• Thâsîn (surat 27:1)

• Thayyib, Yang Baik

• Tihâmî, Dari Tihama

• Ummî, Buta Huruf (surat 21:107)

• Walî, Sahabat, Yaitu Menolong, Yang Berbuat Kebaikan. Juga sebuah nama Allah

• Yâ Sîn (surat 36:1)

• Yatîm, Yatim (surat 93:6)

• Zhâhir, Yang Lahir, Eksternal. Juga sebuah nama Allah.
(Annemarie Schimmel)










Wallahu a'lam bishshawab.

Terima kasih, Semoga Bermanfaat

Rabu, 12 Mei 2010

Pembangunan Perumahan Ketika Pasar Bebas di Depan Mata: Ikang Fawzi

Indonesia sebagai salah satu Negara berkembang yang diramal oleh faktor eksternalitas akan menjadi pemimpin dunia bersama-sama China dan India pada tahun 2020, bidang infrastruktur dan properti menduduki salah satu posisi terdepan didalam prioritas pengembangan pembangunannya. Dengan tingkat pertumbuhan ekonomi yang pernah mencapai 6-7% pertahun pada era tahun 1970 sampai awal 1980-an. Lalu pada tahun 1998 terjadi sebuah momentum luar biasa yang berakar pada peristiwa politik-ekonomi yang dilakukan dengan cara pemborongan besar-besaran dana US Dollar oleh seorang filosof bernama George Soros, yang menurut penyataannya sendiri pada wawancara di Metro TV bulan Maret 2010, tengah menguji coba sebuah teori yang menjadi novelty-nya.

Bahwa pada dasarnya liberalisasi ekonomi tidak boleh tanpa batas dibiarkan tanpa kontrol serta intervensi dari para penyelenggara administrasi pemerintahan negara-negara dunia yang mempercayai konsep serta sistem ekonomi konvensional tersebut. Akibatnya, perekonomian Indonesia yang bersandar pada buble economy berbasis tidak kepada ekonomi riil, bersama bersama beberapa negara yang pada awal tahun 1980-an sempat disanjung-sanjung oleh Patricia Aburdune dan John Naisbitt dalam bukunya berjudul Megatrend 2000 sebagai: (1) the fastest growing country in Southeast Asia; dan (2) macan asia, turut serta ambruk. Mereka adalah sebagian besar Negara yang tadinya sangat maju dan stabil didalam pengembangan ekonominya semisal dari yang paling timur adalah Jepang, lalu disusul oleh RRC, Korea, Hongkong, Thailand, Singapura, lalu Indonesia.

Pembangunan Berkelanjutan dari Ikang & Marissa untuk Indonesia
Saya dan Marissa Haque istri saya sedang sangat gelisah terkait dengan konsep pembangunan berkelanjiutan di Indonesia yang belum juga menampakkan wajah aslinya.

 Keterbatasan, tidak menjadi kendala bagi kami suami-istri membangun sinergitas demi Indonesia tercinta. Hubungan psikologi harmoni membuat leadesrship suami bagi kepala rumah tangga yang sangat penting bagi berhasilnya sebuah perjuangan menunjukkan jawaban dari kunci keberhasilan.

Perlu ada leading sector yang dapat mebangkitkan sektor-sektor lainnya telah bersama kami kerjakan. Dan dikerjakan oleh kami bersama Dep PU bersama bahu membahu dengan seluruh mitra kami diseluruh Indonesia mendapatkan apresiasi yang cukup membahagiakan kami berdua.

Allahu Akbar!

Property-tainment adalah Novelty Ikang Fawzi Suamiku: Marissa Haque Fawzi

Metode Penelitian Suamiku Ikang Fawzi

Terkait Bisnis Perumahan di Indonesia

Penulis membandingkan antara: (1) yang menggunakan sentuhan entertainment; (2) dan yang tidak menggunakan sentuhan entertainment sama sekali, dengan menggunakan sebuah Pareto Chart guna menentukan skala prioritas pada keputusan strategik manajemen bisnis. Analisa penulis lakukan sebagai sebuah retroaktif (dimasa lalu) maupun menjadi analisa prospektif (dimasa depan). Bagaimana sesungguhnya upaya didalam pencapaian the customer need and value serta mengubah needs menjadi wants.

Tinjauan literatur yang penulis lakukan sesuai dengan aspek metode yang penulis pilih, antara lain: (1) disain; (2) metode pengumpulan data; (3) teknik pengukuran; (dan 4) pilihan desain. Dari sana penulis membandingan antara: (1) tingkat captive market pada tahun-tahun sebelum; dan (2) setelah penggunaan elemen entertainment diimplementasikan pada manajemen bisnis properti PT. Taman Impian Jaya Ancol. Dengan teknik: (1) penelitian perpustakaan /library research; (2) penelitian lapangan/field research; (3) kuesioner/queationair; (4) pengamatan/observation; (5) wawancara mendalam/in-depth interview.

Kamis, 11 Maret 2010

Membangun Lampung Selatan Berbasis Ekonomi Syariah: Marissa Haque Fawzi (Duta Wakaf Indonesia 2010)

Potensi Waqf Fund untuk Lampung Selatan

Sumber: www.waqffund.com
Sun, 28 Feb 2010

19:25:09 -0800

Indonesia memiliki banyak aset wakaf berupa lahan yang tersebar di berbagai wilayah di Indonesia. Namun aset wakaf tersebut tidak produktif karena lemahnya visi dan kemampuan para pengelola wakaf alias nazhir. Padahal nilai aset wakaf tersebut mencapai Rp 590 triliun.

Duta Waqf Fund, Marissa Haque Fawzi, mengutip sebuah studi yang dilakukan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Jakarta (2006), yang mengungkapkan jumlah unit wakaf yang terdata mencapai hampir 363 ribu bidang tanah, dengan nilai secara nominal diperkirakan mencapai Rp 590 trilyun! Ini setara dengan lebih dari 67 milyar dolar AS dengan asumsi kurs Rp 9.250/dollar.

"Paradigma yang keliru tentang wakaf menjadi kendala bagi pengelolaan wakaf di Indonesia, sehingga saat ini diperkirakan sekitar 76 persen wakaf di Indonesia tidak dikelola dengan baik"papar Marissa Haque pada Pelatihan Kewirausahaan Pengurus Masjid se-Jakarta, di Jakarta Islamic Center (JIC), Minggu, 28 Februari 2010 lalu.

Pelatihan yang dibuka oleh Ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI) DKI Jakarta DR Zaki Mubarak, diikuti sebanyak 200 peserta dari pengurus masjid dan majelis taklim di lima wilayah di Jakarta: Jakarta Utara, Jakarta Pusat, Jakarta Barat, Jakarta Timur, dan Jakarta Selatan. Kegiatan didukung Asuransi Bumiputera Syariah dan BTN Syariah.

Marissa mengajak pengembangan ekonomi rakyat dapat dimulai dari masjid. Dengan memanfaatkan aset masjid dan sekitarnya bisa terbangun sistem ekonomi rakyat yang terintegrasi dan mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Di Indonesia terdapat sekitar 800 ribu masjid jami. Masjid-masjid tersebut memiliki aset lahan berupa wakaf dan memiliki dana sosial dari sodakoh, infak, dan donasi lainnya. Bila aset dan dana tersebut dikelola dengan profesional, maka dapat menjadi penggerak ekonomi rakyat.

Managing Director Waqf Fund Management, Guntur S Mahardika menjelaskan, masjid-masjid di Jakarta umumnya memiliki dana sosial (kas) dari sodakoh, infak, dan donasi mulai Rp 5 juta sampai miliaran rupiah. Bila saja diasumsikan terdapat 200 masjid yang masing-masing memiliki dana sosial Rp 5 juta, maka bila dikumpulkan diperoleh dana Rp 1 miliar. "Dana tersebut dapat digunakan untuk membangun tiga atau empat minimarket di sekitar masjid,"tuturnya.

Marissa Haque bersama Waqf Fund Management memberikan pelatihan kewirausahaan dengan tujuan agar para pengurus masjid bisa memiliki jiwa entrepreneurship, sehingga mereka mampu mengembangkan aset wakaf dan dana sosial yang dimiliki masjid tersebut. Waqf Fund mengajak para penglola wakaf untuk meningkatkan kemampuan berbisnis untuk mengembangkan aset-aset wakaf dan dana sosial.

Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi:

Guntur S Mahardika,
di HP: 0888 163 8000
email: guntursubagja@gmail.com

Rabu, 10 Maret 2010

Mendukung Zainuddin Hasan Membangun Lampung Selatan: Ikang Fawzi 2010

Radar Lampung, Feb 2010


BANDARLAMPUNG – Bakal calon wakil bupati Lampung Selatan (Lamsel) Ikang Fawzi kemarin menghebohkan pengunjung dan pegawai RSUD dr. Hi. Abdul Moeloek RSUDAM Bandarlampung. Saat menjalani pemeriksaan kesehatan jasmani bersama balon bupati Zainudin Hasan, Ikang dikerubuti penggemarnya.

Di sela-sela pemeriksaan, pria bernama asli Ahmad Zulfikar Fawzi ini sempat menghibur pengunjung dengan menyanyikan lagu Lolita yang menjadi hit pada tahun 1987. Meskipun hanya membawakan sebait lagu, pengunjung yang datang tampak merasa terhibur dengan penampilan spontan Ikang atas permintaan pengunjung.

Saat ditanya kesiapannya maju dalam Pilkada Lamsel, penyanyi dan bintang film era 1980-an ini memastikan siap berjuang keras. Ikang mengaku sudah memahami sejumlah persoalan klasik yang harus dan akan dibenahi.

'’Yakni untuk membangun masyarakat Lamsel yang mandiri, berakhlak mulia, dan berdaya saing,” kata suami dari artis dan politisi Marisa Haque ini.

Kepada wartawan, Ikang juga menceritakan alasannya maju dalam Pilkada Lamsel berdampingan dengan Zainudin yang merupakan adik kandung Menteri Kehutanan Zulkifli Hasan ini. Dia mengatakan kenal dengan Zainudin di pengajian dan saat sama-sama bersekolah di Jepang.

’’Saya sangat termotivasi oleh sahabat saya (Zainudin) ketika beliau meminta saya untuk membangun masyarakat Lamsel,” ujar politisi Partai Amanat Nasional (PAN) ini.

Ikang juga mengaku memahami kondisi dan persoalan pembangunan di Lamsel meskipun dia berdomisili di Tangerang, Banten. Apalagi, Ikang mengaku memiliki kerabat yang berprofesi seorang dokter di kabupaten tersebut.

Dia juga mengatakan telah mendapat dukungan keluarga, yakni dari Marissa dan dua putrinya, Muliawati Fawzi dan Marsha Chikita Fawzi. Dijelaskan, keluarganya tidak mempermasalahkan jika ia mengikuti jejak istrinya terjun ke dunia politik.

’’Mereka tidak masalah karena kami tetap berkomunikasi meskipun tak bertemu. Anak-anak saya juga telah terbiasa karena dibesarkan dengan kepedulian terhadap masyarakat sekitar,” pungkas dia. (dna/een)

Sumber: http://www.radarlampung.co.id/web/pilkada-2010/9146-ikang-fawzi-bernyanyi-lolita.html

Teknik Ikang Fawzi Membahagiakan Marissa Haque Istrinya


 

Cinta Luar Biasa Ikang Fawzi suami Marissa Haque kepada istrinya, menjadi energi berkarya baginya didalam bidang properti maupun seni musik--khususnya musik rock.

Decorative Painting
Setelah diperkenalkan oleh kakaknya yang seorang arsitek lulusan Fakultas Teknik Arsitektur UI Ir. Ade Fawzi, Ikang dan Marissa seakan sudah tidak bisa lagi pindah kelain hati semisal kembali menggunakan wall paper untuk pelapis dinding rumah cinta mereka berdua. Karya sang Kakak terabadikan dalam Majalah Asri terbitan tahun 1997 yang masih dapat dinikmati melalui blog pribadi Ikang dan Marissa dari UGM ini.

Ikang Fawzi Calon Wakil Bupati Lampung Selatan


Lokasi: Home / Berita / Selebriti /
[sumber: Jakartapress.com]

Jumat, 19/02/2010
06:28 WIB

PANGGUNG politik kembali diwarnai munculnya kandidat dari kalangan artis. Ikang Fawzi, penyanyi era tahun delapan puluhan ikut meramaikan arena panggung politik di Lampung Selatan, Lampung. Arak-arakan masa dan musik rebana mengiringi kedatangan Ikang ke Kantor Komisi Pemilihan Umum Lampung Selatan, Kamis (18/2).
Didampingi istrinya, Marissa Haque, artis yang memiliki nama asli Akhmad Zulfikar Fawzi ini mendaftar sebagai calon Wakil Bupati Lampung Selatan periode 2010-2015. Ikang akan mendampingi calon Bupati Lampung Selatan, Zainudin Hasan, yang tak lain adik kandung dari Menteri Kehutanan, Zulkifli Hasan. Mereka akan bertarung di Pilkada Lampung Selatan pada 30 Juni 2010.
Pasangan ini diusung oleh tiga partai, yaitu Partai Amanat Nasional, Partai Persatuan Pembangunan, dan Partai Demokrasi Kebangsaan. Ikang yakin bisa memajukan Lampung Selatan jika ia dan pasangannya nanti terpilih.
Ahmad Zulfikar Fawzi atau populer dengan nama Ikang Fawzi lahir di Jakarta 23 Oktober 1959, adalah penyanyi rock yang populer tahun 1980-an. Hit lagu terkenalnya yang hingga kini melegenda di antaranya Preman, yang juga pernah dinyanyikannya dalam sebuah film yang dibintanginya bersama Rhoma Irama.

Ikang yang menikahi artis dan politisi PPP Marissa Haque pada menikah pada 12 April 1987 ini, kini lebih terfokus pada kegiatanya sebagai pengusaha properti. Walau dalam beberapa kali masih sering tampil menyanyi. Saat ini Ikang lebih sibuk sebagai pengusaha properti dibanding di dunia seni yang membesarkan namanya.
Ayah dari Isabella Muliawati Fawzi (19) dan Marsha Chikita Fawzi (18) itu dalam perjalanan karirnya juga pernah membintangi sejumlah film remaja. Di antaranya Pengantin Remaja II (1982), Tinggal Landas Buat Kekasih (1984), Yang Kukuh Runtuh (1985), Kulihat Cinta Di Matanya (1985), Menggapai Matahari (1986), Biarkan Bulan Itu (1987), Pembalasan Ratu Pantai Selatan (1988), dan MBA atau Married By Accident (1998).
Ikang menghabiskan masa kecilnya (TK dan SD) di Belgia dan Jepang, mengikuti ayahnya yang bekerja sebagai diplomat. Darah seni mengalir dari ayahnya. Ayah Ikang dulu pemain Hawaiian, pencipta lagu dan penyanyi.

Karena dorongan dari ayahnya, Ikang, yang berusia 10 tahun, dimasukkan ke Yamaha Musik di Jepang untuk kursus privat electone dan drum. Tak hanya musik, Ikang juga belajar beladiri. Saat di Jepang Ikang belajar karate. Setelah kembali ke Indonesia, dia menekuni pencak silat.Setelah menyelesaikan pendidikan di SMU, Ikang kian mengembangkan bakat bermusiknya bersama temannya Addie M. S.. Beberapa album yang telah dikeluarkan oleh Ikang antara lain, "Selamat Malam", "Randy & Cindy", "Preman", "The Very Best of Ikang Fawzi" dan album teranyarnya "Dua Sisi". Album "Selamat Malam" berisi 10 lagu, 8 di antaranya di aransemen oleh Addie M. S., yang berperan juga sebagai music directornya.

Sedangkan album terbarunya, "Dua Sisi", dirilis April 2005 setelah hampir 20 tahun tidak mengeluarkan karyanya. Ikang pernah mendapat gelar "The Best Rocker" pada tahun 1987. Awal perkenalan Ikang dengan dunia seni peran adalah saat mengisi malam puncak FFI 1981. Saat itu Ikang tampil sebagai penyanyi, kemudian ia diajak main film "Pengantin Remaja II" (1982).

Keberuntungan didapat oleh Ikang, dirinya dipasangkan dengan artis cantik Marissa Haque dalam film "Tinggal Landas Buat Kekasih" (1984) dan "Yang Kukuh Runtuh" (1985). Mereka bermain bersama setelah menikah dalam film Biarkan Bulan Itu (1987). Ikang juga pernah bermain bersama Rhoma Irama. Dalam film tersebut Ikang juga berpartisipasi mengisi soundtrack film tersebut dengan lagunya yang melegenda, "Preman".

Ikang Fawzi menikah dengan aktris Marissa Haque pada tanggal 12 April 1987. Setelah meraih gelar sarjana pada tahun 1987, Ikang terjun ke bisnis real estate. Pernikahannya dengan Marissa membuahkan dua orang anak, yaitu Muliawati Fawzi dan Marsha Chikita Fawzi. Putri pertama mereka yang akrab dipanggil Bella telah mengikuti jejak kedua orang tuanya sebagai artis. Pada tanggal 20 Juni 2007, Bella menjadi pemenang 'Abang None Jakarta' perwakilan dari Jakarta Barat.

Beruntung bagi Ikang Fawzi yang terlahir dari orang tua yang mencintai Musik dan memberi dorongan terhadap bakat yang dimilikinya. Ayahnya, H. Fawzi Abdulrani adalah pencipta lagu, pemain gitar dan penyanyi. Aliran musik sang Ayah boleh jadi berbeda dengan Ikang yng konsisten dengan aliran musiknya, Rock.

"Kalau Beliau senang musik Hawaian dan Keroncong", jelas Ikang tentang aliran musik sang Ayah yang pernah dijuluki 'The Singing Ambassador' oleh teman - temannya yang orang asing. Sementara ibunya, Hj. Setia Nurul Muliawati Fawzi (Alm.), adalah orang terdekat bagi Ikang. Lebih dari itu, sang Ibu merupakan pendorong dan pemberi semangat yang terbesar baginya dalam bermusik.

Walaupun tak ada satupun saudaranya yang tertarik menjadi Artis seperti dirinya, Ikang cukup senang karena mereka semua mengerti dan bisa bermain musik. "Semua saudara menyenangi musik dan bisa bermain musik. kita sering ber Jam Session di rumah". (*/lip6/ita)

Bunga Segar dari Suami Tercinta: Marissa Haque

Perempuan mana yang tak suka bila diberi kiriman bunga walau itu setangkai saja?

Termasuk saya tentunya disaat hari ulang tahunku yang sudah tidak muda lagi pada tanggal 15 Oktober 2009 lalu. "HUT ke 47 dalam merah-putih cinta kita," kata suamiku mesra dipagi hari saat kami baru saja bangun tidur.

Terimakasih banyak My Love... perhatianmu, dukunganmu selalu, bimbingan spiritualmu...selama hampir 24 tahun masa pernikahan kita selamanya menjadi kekuatan tambahan bagi diri ini. God bless you... Jazakumullah khoir...

Sukses serta maju untukmu juga ya Sayangku? I am so proud of you... And, I am honored to be the one and only wife of yours ever since.

J'et aime!

Rumah Kami di Pelangi Bintaro No. 9, Banten


Buah karya Ikang bagi 3 (tiga) permata hatinya Marissa Haque, Bella Fawzi, dan Chikita Fawzi adalah sebuah rumah mediteranian berwarna oranye pucat (ora nyeleweng) diatas tanagh sekitar hampir 3000 (tiga ribu) meter persegi di Kota Tangerang Selatan, Banten. Dengan alamat tepatnya: Rumah Ikang & Marissa, di Perumahan Pelangi Bintaro No. 9, Jl. WR. Supratman, Rengas, Binatro, Ciputat, Tangerang Selatan, Banten.

A great respect and gratitute from Marissa Haque and her daughters expressed to their beloved daddy and husband Ikang Fawzi (Ahmad Zulfikar Fawzi).

God bless Ikang Fawzi!

Social Research Techniques (Teknik Penelitian Sosial): untuk Thesis MBA Ikang dan Marissa di UGM

Teknik penelitian sosial untuk pemasaran properti di Indonesia terbilang unik. Ikang Fawzi didalam pembuatan thesisnya di UGM mencoba menggabungkan ide-mimpinya dengan entertainment. Beberapa teknik dasar yang dipakai keduanya--Ikang Fawzi maupun Marisa Haque--ada didalam penalaran sebagai berikut dibawah ini:

DALAM METODE KUANTITATIF

Metode penelitian kuantitatif yaitu penelitian yang memetingkan atau menitikberatkan pada hasil, sehingga laporan dibuat dengan menggunakan lambang dan bilangan sebagai jawaban pasti atas persoalan yang diinginkan dalam penelitian. Dalam penelitian kuantitatif dibuthkan adanya data-data dan selalu menggunakan analisis statistika untuk memperoleh hasil.

Dalam metode penelitian kuantitatif, terdapat beberapa teknik diantaranya: (1) wawancara terstruktur (structured interview); (2) statistik survei dan kuesioner (statistical surveys and questionnaires) kelompok responden atau fokus studi yang akan bermanfaat untuk membandingkan / kontras tanggapan peserta untuk menjawab pertanyaan penelitian.

Menurut Lindlof & Taylor (2002) mengembangkan pedoman wawancara kadang-kadang dianggap sebagai sarana, dimana peneliti dapat meningkatkan kehandalan dan kredibilitas data penelitian. B. Survei Statistik dan Kuesioner (Statistical Surveys and Questionnaires). Selanjutnya, teknik penelitian sosial dengan metode kuantitatif adalah survei statistik (statistical survey) dan kuesioner (questionnaire). Berikut penjelasan dari teknik penelitian tersebut.

1. Survei statistik (Statistical survey)
Sebelum memahami tetang survei statistik, akan dijelaskan terlebih dahulu tentang konsep statitik, populasi, dan survei. - Statistik adalah data yang berupa angka yang dikumpulkan, ditabulasi, digolong-golongkan, sehingga dapat memberi informasi yang berarti mengenai suatu masalah bidang sosial, misalnya; statistik tentang kemisminan, statistik tentang putus sekolah, statistik tentang kenakalan remaja, dan lain-lain. - Populasi adalah jumlah oarang atau penduduk di suatu daerah (tempat) yang digunakan sebagai penelitian.

Survei adalah teknik penelitian dengan memberikan batas yang jelas atas data. Statistik survei merupakan teknik penelitian kuantitaif yang digunakan untuk mengumpulkan informasi kuantitatif tentang item dalam suatu populasi. Sebuah survei cenderung menitik-beratkan pada pendapat atau informasi faktual. Pendapat atau informasi faktual biasanya tergantung pada tujuan dan banyaknya pemberian pertanyaan kepada responden. Berdasarkan pelaku dan jenis pertanyaannya, survei statistik dibagi menjadi dua, yaitu wawancara terstruktur dan kuesioner. Ketika pertanyaan-pertanyaan yang dikelola oleh seorang peneliti, survei ini disebut wawancara terstruktur atau peneliti-survei yang dikelola. Ketika pertanyaan-pertanyaan yang diberikan oleh responden, survei ini disebut sebagai kuesioner atau survei yang dikelola sendiri. Di Indonesia, penelitian survei pernah marak pada saat jelang pencalonan pemilihan presiden SBY tahun 2009.

2. Kuesioner (Questionnaire)
Kuesioner diciptakan pertamakali oleh Sir Francis Galton. Sebuah kuesioner adalah teknik penelitian yang terdiri dari serangkaian pertanyaan dan petunjuk lain untuk tujuan mengumpulkan informasi dari responden. Kuesioner sering dirancang untuk analisisstatistik dari semua jawaban. Beberapa keunggulan dari teknik penelitian kuesioner adalah sebagai

berikut;

- biaya penelitian yang murah,

- tidak membutuhkan banyak usaha dari peneliti,

- memiliki jawaban standar yang membuatnya mudah untuk

mengumpulkan data. Namun, jawaban standar seperti itu dapat

melemahkan pengguna.

- kuesioner dengan tajam dibatasi oleh fakta, bahwa responden harus

dapat membaca dan menanggapi pertanyaan-pertanyaan kepada

mereka, Sebagai jenis survei, kuesioner juga memiliki banyak masalah yang sama pertanyaan yang berkaitan dengan konstruksi dan kata-kata yang ada dalam jenis lain jajak pendapat. C. Pengamatan Terstruktur (Structured Observation) Pengamatan (observasi) adalah mengamati perilaku atau peristiwa.

Terstruktur adalah melakukan (pengamatan) dengan cara menyiapkan pedoman pengamatan. Pedoman pengamatan adalah hal-hal yang perlu diamati pada objek penelitian. Pada umumnya dalam mengumpulkan pertanyaan, metode pengamatan lebih mudah dilakukan daripada mengajukan pertanyaan. Satu keuntungan dari pengamatan adalah peneliti tidak perlu mengajukan pertanyaan. Peneliti hanya menonton dan merekam. Seorang peneliti tidak akan mencoba untuk mengamati segala sesuatu tanpa arah dan tujuan, tetapi akan melihat panduan pengamatan. Bila menggunakan metode ini, pengamat mencoba untuk tidak mempengaruhi lingkungan yang sedang peneliti amati.

Metode observasi sangat bervariasi dalam hal jumlah struktur. Metode ini berusaha menyediakan data selengkap mungkin dan deskripsi nonselektif. Metode ini memberikan daftar lengkap dari perilaku yang diharapkan. Dalam menggunakan metode observasi, biasanya telah disediakan daftar periksa (form) pengamatan sedemian rupa untuk memudahkan ceklis akan peristiwa dan tindakan mana yang terjadi. Perilaku yang dikehendaki harus didefinisikan secara jelas, sehingga tidak ada pertanyaan dalam pikiran pengamat apakah atau tidak itu terjadi. Dalam mengumpulkan data,teknik pengamatan sangat memakan waktu proses. Contoh penelitian dengan teknik pengamatan misalnya; perilaku orang tua tiri kepada anak tiri, perilaku siswa pada saat mendapatkan nilai pelajaran Sosiologi, perilaku orang miskin dalam mendapatkan sumbangan beras miskin, dan masih banyak contoh lagi lainnya.

D. Analisis Isi (Content Analysis)
Analisis isi adalah suatu metode pengambilan data penelitian dalam lmu-ilmu sosial yang menekankan isi suatu komunikasi. Earl Babbi mendefinisikan analisis isi adalah studi yang mencatat proses komunikasi manusia, seperti buku, website, lukisan dan hukum. Teknik penelitian ini paling sering digunakan oleh para peneliti dalam ilmu-ilmu sosial untuk menganalisis transkrip rekaman wawancara dengan peserta. Analisis isi juga dianggap sebagai metode ilmiah dalam ilmu sastra khususnya pada teks-teks yang dipelajari akan siapa penulisnya, derajat keaslian, serta seberapa dalamnya makna. Menurut Harold Lasswell, rumusan pertanyaan-pertanyaan inti dalam teknik analisis isi adaah sebagai berikut:

- Siapa bilang apa?,

- kepada siapa?,

- mengapa?,

- sampai sejauh mana dan efeknya apa?."

Selanjutnya oleh Kimberly A. Neuendorf (2002) menawarkan enam-bagian definisi analisis isi, yaitu: analisis isi merupakan analisis mendalam dengan menggunakan teknik kuantitatif atau kualitatif pesan menggunakan metode ilmiah (termasuk perhatian terhadap objektivitas-intersubjektivitas, a priori desain, reliabilitas, validitas, generalisasi, replicability, dan pengujian hipotesis) dan tidak terbatas untuk tipe variabel yang dapat diukur atau konteks di mana pesan-pesan yang dibuat atau disajikan. Contoh: kasus rekaman anggodo dengan oknum polisi, jaksa, dan markus.

E. Analisis Sekunder (Secondary Analysis)
Analisis sekunder adalah teknik analisis penelitian sosial dengan cara menggunakan data-data yang tersedia sebelum penelitian (dokumentasi). Menurut Heaton (2000) analisis sekunder digunakan untuk menggambarkan berbagai praktik analitis yang menggunakan pra-data yang ada, baik untuk menyelidiki pertanyaan-pertanyaan penelitian baru atau untuk memeriksa kembali pertanyaan-pertanyaan penelitian utama untuk tujuan menguatkan. Analisis sekunder biasanya sangat cocok untuk data statistik yang telah lengkap dan terdokumentasi dengan baik.
F. Penelitian Pemasaran Kuantitatif (Quantitative Marketing Research)
Penelitian pemasaran kuantitatif merupakan teknik penelitian kuantitatif dalam bidang pemasaran. Teknik penelitian pemasaran kuantitatif adalah penelitian pemasaran yang memiliki perhatian pada objek pembeli dan penjual pada hal-hal tentang: produk, harga, lokasi, dan promosi. Sebagai metode penelitian sosial, penelitian ini biasanya dengan menggunakan alat kuesioner dan skala. Orang yang merespons (responden) akan diminta untuk menyelesaikan menanggapi daftar pertanyaan (angket). Hasil penelitian ini kemudian digunakan untuk pihak pemasar, untuk menciptakan strategi dan rencana pemasaran.

Pengikut